Sajak Dia
DIA Rumah semewah istana Diterangi kaca bercahaya Mekarnya bunga kasturi Penyeri halaman terbentang hijau Berjubin cermin di dasar lantai Pemisah tasik dengan daratan. Dia umpama bidadari Berkulit halus seperti kapas Anggun umpama patung cendana Dialah insan Menakluki segala kecantikan Segala kekayaan. Dialah wira Sedia membantu walau tak mampu Sang pemurah hati Jiwa tulus dan ikhlas Kocek tidakkan pernah lokek. Si durjana datang menyapa Aku penggilap penghitam hatimu Aku irama pelalai keringatmu Aku kompas penyesat dirimu Siapakah aku? Akulah peracun hidup manusia! Dialah si penderhaka Angkuh, bongkak Leka menghitung harta Alpa dengan realiti dunia Kejahatan mengawal jiwa dan emosi Hingga riwayat hidup terhenti. Dialah manusia Hidup berteman kebencian Mati berdamping sumpahan Tidakkan mampu terlepas Dari beribu sumpahan Sumpahan sang teraniaya. Si penderhaka Jatuhlah engkau ke dalam gaung pemba